JURNAL PERKULIAHAN PEKAN KE-12
AIR
Air merupakan unsur yang memegang peranan paling penting dalam kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Secara ilmiah dapat diartikan sebagai senyawa kimia yang tersusun dari dua unsur, yaitu unsur H2 (hidrogen) yang bergabung dengan unsur O2 (oksigen) membentuk senyawa air (H2O).
Manfaat air:
membawa manfaat kesehatan bagi manusia karena beberapa kandungan air mengandung zat-zat yang baik untuk kesehatan tubuh
sebagai sarana transportasi yang juga bisa membantu dalam
perekonomian. Air juga bisa memberikan manfaat rekreasi, karena beberapa
sumber air bisa dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, seperti pantai,
waduk, sungai dan danau.
untuk keperluan industri, pertanian,
peternakan, perkebunan, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, rumah makan, hotel,
transportasi, dan berbagai keperluan lainnya.
Air Tanah
Menurut Efendi tahun 2003, air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer pergerakan air tanah sangat lambat kecepatan arus berkisar antara 10-10 – 10-3 m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas darilapisan tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dan air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhanbahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran.
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan proses pergerakan molekul air (H2O) yang berlangsung secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Pergerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Air di bumi secara terus-menerus mengalami sirkulasi berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Dari segi bahasa, kata “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “ilmu air”. Sedangkan secara harfiah hidrologi adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari ilmu pergerakan air atau siklus air.
Akuifer
Akuifer adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat diserap oleh air. Akuifer adalah kombinasi geologis atau gugusan gugus yang mengandung air dan dapat membawa air secara signifikan melalui kondisi alaminya. Batas lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari bahasa latin aqui yang berasal dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air. Definisi Akuifer atau Akuifer
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah, yang terdapat di ruang antara buah-buah tanah, yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang mudah dilalui air tanah disebut lapisan permeabel, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan kedap air, seperti lapisan lempung atau lempung. Lapisan yang dapat menangkap dan membiarkan air lewat disebut akuifer.
Akuifer memiliki 2 fungsi penting, yaitu penyimpanan seperti reservoir dan menyalurkan air seperti pipa. Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh pori-pori atau rongga-rongga pada batuan akuifer. Dua sifat yang terkait dengan penggunaannya sebagai tempat penyimpanan adalah porositas dan hasil spesifik.
Persebaran Air
Total jumlah kandungan air di bumi hampir 326 juta kubik mil, menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat. Sebanyak 72% permukaan bumi tertutup oleh air, tetapi 97% air tersebut asin dan tidak baik untuk diminum. Diantara 70% air minum tersebut berbentuk es, kurang dari 1% air minum yang ada di dunia siap dimanfaatkan secara langsung. Terdapat 6 negara (Brazil, Russia, Kanada, Indonesia, China dan Kolombia) yang memiliki 50% persediaan air minum dunia. Sementara sepertiga populasi dunia hidup di kawasan negara dengan tingkat persediaan air minum yang minim. Menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat, kandungan air minum tersimpan di dalam tanah lebih banyak daripada bentuk cair yang ada di permukaan.
Menanggulangi Kekeringan
Kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Berikut adalah cara menanggulangi kekeringan:
1. Penggunaan sumber air yang efektif dan efisien
2. Melakukan reboisasi di lingkungan sekitar
3. Membuat dan memperbanyak resapan air dengan tidak menutupi semua permukaan dengan plester semen atau ubin keramik
4. Memprioritaksan penggunaan sumber air yang tersedia untuk kepeluan air baku untuk air bersih
5. Memberikan perlindungan bagi sumber-sumber air bersih yang tersedia dan melakukan panen serta konservasi air
6. Membuat waduk atau embung yang dapat menampung air dan di sesuaikan dengan kondisi lingkungan
proses pergerakan molekul air (H2O) yang berlangsung secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Pergerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Air di bumi secara terus-menerus mengalami sirkulasi berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Dari segi bahasa, kata “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “ilmu air”. Sedangkan secara harfiah hidrologi adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari ilmu pergerakan air atau siklus air.
Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/siklus-hidrologi/
Copyright LindungiHutan.com
Dukung hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui lindungihutan.com/mulai
Siklus hidrologi atau siklus air adalah proses pergerakan molekul air (H2O) yang berlangsung secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Pergerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Air di bumi secara terus-menerus mengalami sirkulasi berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Dari segi bahasa, kata “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “ilmu air”. Sedangkan secara harfiah hidrologi adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari ilmu pergerakan air atau siklus air.
Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/siklus-hidrologi/
Copyright LindungiHutan.com
Dukung hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui lindungihutan.com/mulai
Siklus hidrologi atau siklus air adalah proses pergerakan molekul air (H2O) yang berlangsung secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Pergerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Air di bumi secara terus-menerus mengalami sirkulasi berupa proses penguapan, presipitasi dan pengaliran keluar (outflow). Dari segi bahasa, kata “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “ilmu air”. Sedangkan secara harfiah hidrologi adalah cabang dari ilmu geografi yang mempelajari ilmu pergerakan air atau siklus air.
Tulisan ini diambil dari sumber: https://lindungihutan.com/blog/siklus-hidrologi/
Copyright LindungiHutan.com
Dukung hutan Indonesia hijau kembali dengan menanam pohon mulai 10 ribu/pohon melalui lindungihutan.com/mulai
Water Movement
Pergerakan air dalam tanah di lahan kering sangat penting perannya dalam pergerakan hara (nutrient transport) dan dapat digunakan untuk estimasi ketersediaan air dan udara bagi tanaman. Ketersediaan air bagi tanaman di lahan kering sampai saat ini masih menjadi masalah, terutama akhir-akhir ini berkaitan dengan dampak perubahan iklim global yang berpengaruh terhadap siklus hidrologi. Hujan yang merupakan sumber air utama pada lahan kering, datangnya tidak selalu sinkron dengan kebutuhan air bagi tanaman, sehingga produksi tanaman tidak dapat mencapai optimum. Pada saat hujan besar, sebagian besar air dapat hilang melalui aliran permukaan atau terperkolasi ke zone di bawah perakaran, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Pada hari-hari tanpa hujan tanaman dapat kekurangan air. Penelitian dalam upaya peningkatan ketersediaan air bagi tanaman lahankering telah banyak dilakukan melalui perbaikan struktur tanah, pengaturan pola tanam, maupun efisiensi irigasi (Subagyono et al., 2004). Pergerakan air maupun laju perubahan kadar air dalam tanah sangat ditentukan oleh karakteristik pori tanah yang menyusun struktur tanah, seperti distribusi pori, kontinuitas pori, dan tortuositas pori (Hillel, 1980).
Desalinasi Air Laut
Desalinasi air laut merupakan proses untuk menghilangkan kadar garam berlebih yang terkandung di dalam air, dengan hasil akhir berupa air yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan juga tumbuhan.
Saat ini ada 2 jenis teknologi desalinasi air laut yang paling sering digunakan, yaitu:
1.Teknologi reverse osmosis (RO), yang digunakan pada 47,2% sistem desalinasi.
RO merupakan air yang dihasilkan dari sistem penyaringan air dengan daya saring tinggi yang tidak hanya mampu menjernihkan tetapi juga menyaring molekul besar sehingga menghasilkan air yang aman dikonsumsi. Selain itu, RO juga mampu menyaring ion dengan lapisan penyaring berteknologi tinggi sehingga menghasilkan air yang tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga murni dan baik bagi kesehatan.
2. Teknologi multi stage flash, yang digunakan pada 36,5% sistem desalinasi.
Multi-stage flash distillation (MSF) adalah proses desalinasi air yang menyuling air laut dengan mem-flash sebagian air menjadi uap dalam beberapa tahap yang pada dasarnya adalah penukar panas berlawanan arah. Fasilitas MSF saat ini mungkin memiliki sebanyak 30 tahap.
Pabrik distilasi kilat multi-tahap menghasilkan sekitar 26% dari semua air desalinasi di dunia, tetapi hampir semua pabrik desalinasi baru saat ini menggunakan osmosis balik karena konsumsi energi yang jauh lebih rendah.
Konservasi Air
Prinsip dasar pelestarian sumber daya air adalah dengan mengelola bentang lahan (land scape) dengan baik. Sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologi, mengelola bentang lahan ini yaitu dengan memperbesar resapan air (infiltration) dan memperkecil aliran permukaan (surface unoff)
Secara teknis ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola bentang lahan:
a. Menghijaukan kawasan resapan air; penanaman tanaman penutup lahan secara intensif pada kawasan lahan yang berkemiringan terjal, kawasan resapan air;
b. Pembuatan terasering pada lahan miring (Teras Gulud, Teras Kredit, Teras Bangku)
c. Pembuatan Bangunan Resapan Air (Embung, Sumur resapan, Biopori, Dam Pengendali, Dam Penahan, dan Gully Plug)
Komentar
Posting Komentar